Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget



Belajar dari Bulukumba: Langkah Serius Cegah dan Tangani AKI/AKB


Peer learning LGPP Jember, PDNA Bulukumba, dan Eska Unggul Brebes bersama Dinas Kesehatan Bulukumba Sulawesi Selatan di Kantor Dinkes Bulukumba, Selasa 21 Februari 2023.




gpppjember.com - Angka kematian ibu dan bayi (AKI/AKB) perlu menjadi perhatian oleh pemerintah dan juga masyarakat. Sebab, menyangkut keberlangsungan generasi yang sehat. Di sisi lain, AKI/AKB juga menjadi bagian dari parameter untuk menilai tingkat kesejahteraan suatu negara atau daerah.

Kedua kasus tersebut erat kaitannya dengan kesehatan ibu dan anak (KIA). Perempuan menjadi pemeran utama untuk mendapatkan hak kesehatannya sebagai pemilik organ reproduksi yang mampu melahirkan bayi.

Perjalanan tim Lembaga Gerakan Peduli Perempuan (LGPP) Jember ke Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan menyisakan pelajaran-pelajaran berharga mengenai penanganan AKI/AKB oleh pemerintah setempat.

Jumlah penduduk di Kabupaten Bulukumba tak sampai 450 ribu. Namun, tidak lantas membuat pemerintah di sana bersantai membiarkan kasus AKI/AKB tidak tertangani. Kasus AKI pada 2021 berjumlah 8 kasus, naik pada 2022 menjadi 9 kasus. Berbeda dengan AKB yang jauh lebih tinggi. Pada 2021 sebanyak 36 kasus kemudian naik pada 2022 sebanyak 48 kasus AKB.

Pencegahan kasus AKI/AKB dan juga permasalahan KIA lainnya sudah dirumuskan Pemkab Bulukumba melalui Perbup nomor 73 tahun 2015 tentang penyelamatan ibu dan bayi baru lahir (BBL). Ini menjadi langkah serius dalam memberikan perhatian kepada masalah tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bulukumba Umrah Aswani menerangkan, ada banyak upaya yang telah dilakukan Pemkab Bulukumba. Penegakan Perbup tersebut, dirumuskan dalam sejumlah program inovasi penanganan dari hulu hingga hilir. "Ada upaya pencegahan sebelum ibu hamil, penanganan saat hamil, juga kami tegakkan SOP dalam proses persalinan di fasilitas kesehatan," terang Umrah.* (Mega Sil)

Posting Komentar

0 Komentar