Rumah Disabilitas, Pentingkah?

 

GPPJEMBER.COM - Di Indonesia banyak bertebaran rumah untuk anak yatim piatu duafa. Rumah yang digunakan untuk tinggal anak anak yatim atau piatu atau yatim piatu. Tujuannya agar anak-anak tersebut bisa tinggal dan tumbuh kembang secara sehat dan aman, dan tidak terlantar.

Pemerintah juga telah menyediakan panti Wreda atau rumah lansia. Tujuannya untuk merawat para lansia yang tidak punya keluarga atau yang tidak mampu agar bisa hidup aman terlindungi.

Di negara kita, sebenarnya ada juga kelompok yang membutuhkan perlindungan khusus, yaitu para penyandang disabilitas dengan kondisi tertentu. Para penyandang disabilitas dengan kondisi fisik dan mental yang tidak bisa mandiri sama sekali, kesulitan ekonomi, tidak ada keluarga yang merawat, atau penyandang disabilitas korban kekerasan seksual oleh keluarga. Mereka sangat membutuhkan peran pemerintah untuk mendapatkan perlindungan, perawatan, serta dukungan untuk kehidupan sehari-harinya.

Penyandang disabilitas adalah juga warga negara yang layak mendapatkan kesejahteraan dan perlindungan. Karena kondisinya, ia membutuhkan peran pemerintah untuk memberikan akselerasi agar ia bisa hidup dengan layak. Hal ini adalah tanggung jawab negara kepada warga negaranya.

Sesuai amanat UUD 1945 pasal 34 bahwa negara menjamin semua fakir miskin dan anak-anak terlantar. Warga negara juga berhak mendapat pelayanan kesehatan yang layak yang diselenggarakan oleh pemerintah. Selain itu, warga negara juga berhak untuk mendapat jaminan sosial, khususnya masyarakat lemah dan tidak mampu. Jaminan sosial ini diselenggarakan oleh pemerintah.

Mengacu pada pasal tersebut maka penyandang disabilitas yang tidak mandiri secara psikis, tidak mampu secara ekonomi, tidak mempunyai keluarga yang merawat akan menjadi tanggung jawab negara. Di sini pentingnya pemerintah membuka rumah layanan untuk disabilitas terlantar agar sebagai warga negara yang keberadaannya dijamin oleh undang-undang bisa hidup secara layak.