Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget



SMA Negeri Balung Sekolah Ramah Anak Pertama Tingkat SMA

Sekolah Ramah Anak (SRA) adalah satuan pendidikan formal, nonformal dan informal yang aman, bersih dan sehat, peduli dan berbudaya lingkungan hidup, mampu menjamin, memenuhi, menghargai hak hak anak dan perlindungan anak dari kekerasan, diskriminasi dan perlakuan salah lainya serta mendukung partisipasi anak tertuma dalam perencanaan, kebijakan, pembelajaran, pengawaasan dan mekanisme pengaduan terkait pemenuhan hak dan perlindungan anak di pendidikan.

Seminar Bergerak Mewujudkan Sekolah Ramah Anak yang diselenggarakan di SMA Negeri Balung, Dihadiri oleh 4 Narasumber yaitu AKBP Bayu Pratama Gubunagi S.H., S.I.K., M.Si Kapolres Jember, Sugeng Trianto S.Sos, M.M Kepala Cabang Dinas pendidikan Provinsi Jatim wilayah Jember, Poerwahjoedi, SE plt. Kepala dinas PPPAKB kab Jember, dan Fitriyah Fajarwati, S.H Ketua LBH Jentera Perempuan Indonesia.

Komponen sekolah ramah anak meliputi: 1) Kebijakan SRA; 2) Pendidik dan tenaga kependidikan terlatih hak-hak anak; 3) Pelaksanaan proses belajar yang ramah anak adanya penerapan disiplin tanpa kekerasan; 4) Sarana dan prasarana yang ramah anak tidak membahayakan anak, dan mencegah anak agar tidak celaka; 5) Partisipasi anak; 6) Partisipasi orang tua, lembaga masyarakat, dunia usaha, Stakeholder lainnya, dan Alumni.

Seminar Mewujudkan Sekolah Ramah Anak ini SMA Negeri Balung menjadi Sekolah tingkat SMA pertama dalam Merealisasikan Sekolah Ramah Lingkungan. Ibu Yuswita Sari selaku Kepala SMA Negeri Balung menyampaikan bahwa "kami ingin merealisasikan sekolah ramah anak dengan membentuk anggota PIK-R yang harapannya agar siswa lebih terbuka dengan ketidak nyamanan disekolah seperti bullying, kekerasan, perundungan dan sebagainya dapat diatasi serta lebih memudahkan mereka terbuka dengan teman sebaya dibandingkan dengan guru atau orang tua."

Ica Dwi indrian salah satu anggota PIK-R mengungkapkan harapannya "saya ingin menjadi bagian untuk membantu teman-teman yang mengalami kesulitan dan bersama-sama menambah wawasan lagi mengenai bullying, kekerasan serta perundingan agar menciptakan sekolah yang aman.

Posting Komentar

0 Komentar