Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget



Perjuangan Seorang Anak Perempuan Penyintas Kekerasan Seksual Dalam Memulihkan Kesehatan Mentalnya

 

GPPJEMBER.COM: Kekerasan seksual pada anak merupakan masalah serius yang mempengaruhi kesehatan mental dan perkembangan mereka. Cerita ini mengisahkan perjuangan seorang  anak perempuan yang mengalami kekerasan seksual dan upayanya dalam mengatasi trauma serta memulihkan kesehatan mentalnya.

Sebut saja perempuan ini Laras (nama samaran). Kejadian tragis ini terjadi ketika ia berusia 10 tahun. Ia menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh tetangga rumah terdekatnya. Kejadian tersebut diketahui ketika Laras merintih kesakitan dibagian organ tubuhnya kepada orang tuanya. Trauma yang dialaminya menyebabkan perubahan drastis dalam perilaku dan kesehatan mentalnya.

Setelah kejadian tersebut, perempuan ini mengalami perubahan yang signifikan. Ia menjadi sangat tertutup, seringkali menarik diri dari interaksi sosial, dan mengalami gangguan tidur yang serius. Hal ini diungkapkan oleh Ibu ayu (tetangga korban) “ biasanya kalau sepulang sekolah dia keluar rumah untuk bermain dan belajar bersama anak saya akan tetapi setelah kejadian tragis itu Laras tidak lagi mau keluar rumah karena katanya dia merasa malu.” Ia juga mengalami penurunan performa akademik dan kesulitan dalam mengatur emosinya. Kondisi ini sangat mempengaruhi kehidupan sehari-harinya dan membuatnya merasa terjebak dalam kegelapan yang dalam.

 Namun, dengan dukungan dari keluarga, pendidik, dan para ahli kesehatan, anak perempuan ini mulai mengambil langkah-langkah untuk mengatasi trauma dan memulihkan kesehatan mentalnya. Prosesnya tidak mudah dan membutuhkan waktu yang cukup lama, tetapi ia menunjukkan keberanian dan ketekunan yang luar biasa.

Pertama, perempuan ini mendapatkan dukungan emosional dari keluarga terdekatnya. Mereka memberikan cinta, perhatian, dan pemahaman yang mendalam tentang apa yang ia alami. Keluarganya juga membantunya untuk menghubungi seorang psikolog anak yang ahli dalam mengatasi trauma kekerasan seksual.

Dalam terapi, anak perempuan ini belajar untuk mengenali dan mengungkapkan perasaannya dengan aman dan tanpa rasa takut. Terapis membantu mengembangkan strategi coping yang sehat dan memberikan dukungan yang kontinu dalam proses penyembuhan. Terapi bermain juga digunakan untuk membantunya mengungkapkan emosinya melalui ekspresi kreatif sehingga dia mulai menemukan hobbi yaitu menggambar yang ada di dalam dirinya.

Selain itu, anak perempuan ini juga mendapatkan dukungan dari pendidik di sekolahnya. Mereka memberikan perhatian khusus dan lingkungan yang aman bagi anak perempuan ini untuk belajar dan berkembang. Program pendidikan tentang kekerasan seksual dan perlindungan anak juga diperkenalkan di sekolah, sehingga membangun kesadaran dan pengertian yang lebih baik di kalangan siswa dan guru. Akan tetapi sangat disayangkan karena pengaruh kesehatan mental yang ada pada dirinya sehingga orang tua merasa khawatir dan enggan untuk menyekolahkan Laras ke jenjang selanjutnya dengan alasan agar bisa lebih fokus pada penyembuhan kondisi mental dan kesehatannya.

Selama proses penyembuhan berlangsung, anak perempuan ini telah menunjukkan kemajuan yang signifikan. Ia mulai membangun kembali kepercayaan pada dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Dukungan yang diberikan oleh keluarga, dan para ahli kesehatan telah memberinya harapan dan keyakinan bahwa ia dapat mengatasi trauma dan membangun masa depan yang lebih baik. Meskipun di dalam dirinya masih terdapat trauma yang membuatnya merasa takut sehingga perlu adanya pendampingan terhadap kondisi mental dirinya secara terus menerus.

Kisah perempuan ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya perlindungan anak dan penanganan yang tepat terhadap korban kekerasan seksual. Dukungan emosional, terapi, dan pendidikan yang berkelanjutan adalah langkah-langkah penting dalam membantu anak-anak yang mengalami trauma serupa. Melalui upaya bersama, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak yang mengalami kekerasan seksual, sehingga mereka dapat memulihkan kesehatan mental mereka dan tumbuh menjadi individu yang kuat dan bahagia.

Penulis: Eka Nur Jannah

 

Posting Komentar

0 Komentar