Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget



USG Cegah Resiko Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah

 


GPPJEMBER.COM: Salah satu warga Desa Nogosari Kecamatan Rambipuji pada tanggal 10/4/2022, melahirkan di rumah seorang bidan setempat dengan berat bayi baru lahir 1,5 kg. Bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut terpaksa dirujuk ke RSUD dr Soebandi karena berat badan lahir rendah. Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah kondisi di mana bayi memiliki berat badan kurang dari 2,5 kilogram saat dilahirkan. Sementara ibunya perawatan di rumah, sedangkan bayi tersebut dalam penanganan khusus dirawat di ruangan perawatan intensif .

Saat diwawancara si ibu menyampaikan bahwa selama kehamilan asupan makannya sangat kurang, karena malas makan. Dia tidak tahu resiko yang akan dialami jika kekurangan nutrisi. Bidan setempat sempat menyarankan untuk melakukan USG, namun karena si ibu kurang paham manfaat USG, hal tersebut tidak ia lakukan.

Resiko bayi  lahir dengan berat badan rendah sebenarnya dapat dicegah jika ibu hamil rutin melakukan USG. Minimal 1 kali pada masing-masing trisemester untuk melihat perkembangan janin. Hasil USG menggambarkan berat bayi saat diperiksa dari bulan ke bulan berikutnya apakah sudah sesuai atau belum. Hasil USG bisa dijadikan dasar apabila berat bayi tidak sesuai maka si ibu akan disarankan menambah asupana makanan, begitu juga sebaliknya jika berat bayi berlebih si ibu akan disarankan untuk menjaga asupannya.

Biaya pemeriksaan USG di dokter kandungan Kabupaten Jember variatif, mulai dari Rp 175.000 hingga lebih berdasarkan pilihan jenis USG yaitu 2 dimensi, 3  dimensi atau 4 dimensi. Bagi sebagian masyarakat khususnya masyarakat menengah ke bawah, biaya tersebut dianggap mahal sehingga akan berpikir ulang apabila akan melakukan USG. Bagi peserta BPJS juga mengalami kesulitan saat meminta rujukan dari faskes pertama. Faskes pertama hanya mau mengeluarkan rujukan apabila ibu hamil dalam kondisi darurat.


Penulis:Mimin

Editor: Fitri



Posting Komentar

0 Komentar