Kegiatan outbond pembauran kebangsaan lintas etnis dan suku tingkat pelajar se Kabupaten Jember dilaksanakan pada hari Sabtu (1/7/2023), bertempat di kantor Bakorwil Jawa Timur, Bapewil Jember di jalan Kalimantan nomor 42 Jember.
Peserta yang terlibat berjumlah 45 orang meliputi pelajar SMP dan sederajat, SMA dan sederajat lintas suku yang ada di Kabupaten Jember serta perwakilan dari anak-anak disabilitas.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Jember bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Jember, Bakorwil Jawa Timur, Bapewil Jember; Radio Republik Indonesia (RRI) Jember.
Tujuan outbond ini sebagai langkah antisipatif dan mitigatif juga untuk merekatkan rasa pembauran antar pelajar lintas etnis dan suku, mengenalkan Forum Pembauran Kebangsaan beserta visi-misinya serta sebagai gerakan ramah anak melalui aktifitas kebersamaan dalam berkeragaman. Mengusung tema merajut pembauran yang inklusif di ikuti anak anak dari lintas suku yang ada di jember diantaranya suku Jawa, Madura, Bali, Tionghoa, dll.
Rangkain acara diantaranya, pembukaan; materi pembauran kebangsaan; outbond; penandatanganan MOU dengan DP3AKB; penandatangan gerakan ramah anak oleh seluruh pengurus FPK Kabupaten Jember beserta seluruh undangan yang hadir; wawancara RRI dengan peserta kegiatan outbond pembauran kebangsaan lintas etnis dan suku tingkat pelajar Kabupaten Jember.
Berharap kegiatan ini menjadi bagian penting bagi perjalanan bangsa ke depan. Bangsa ini sangat kaya dan beragam, yang hal itu telah
menjadi kekuatan istimewa bagi berdiri, tumbuh, bertahan dan berlansungnya
selama ini.
Salah satu kekuatan dari itu yang juga sekaligus menjadi
tantangan terbesar yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah keanekaragaman sukunya.
Lebih dari 350 suku dan bahasanya yang berbeda hidup bersama di wilayah ini.
Apabila hal itu tidak dikelola dengan baik keanekaragaman suku ini bisa menjadi
ancaman perpecahan yang akan sangat menyedot energi. Sebaliknya bila bisa dikelola
dengan baik maka keanekaragaman suku ini dapat menjadi potensi, kekuatan dan
modal yang besar untuk menghadapi tantangan yang dihadapi bangsa ini.
Perjalanan bangsa sejak merdeka maupun jauh hari
sebelumnya telah menjejakkan catatan interaksi yang baik dan saling menguatkan diantara
suku suku yang ada. Pembauran antar suku merupakan salah satu formula yang
sangat ampuh dan sudah teruji dalam merekatkan anak bangsa ini. Selama berabad-abad
persatuan antar suku terjaga dengan baik melalui pembauran.
Namun kini datang tantangan, yang harus kita hadapi adalah generasi mudanya khususnya kalangan pelajar semakin terjauhkan dari lingkungannya, masyarakatnya. Mereka menjadi lebih dekat dengan dunia maya, internet. Memang internet memberi banyak kemudahan di jaman serba cepat tanpa sekat ini, namun dibalik kelebihannya internet ini seringkali memberi informasi yang tidak berimbang dan tendensius, salah satunya berupa ujaran kebencian. Kebencian yang berseliweran tanpa filter dan memapar pada semua yang terhubung pada sumber informasi secara online. Bila ini dibiarkan tanpa kebijaksanaan dan kedewasaan maka akan menjadi “bom waktu” yang siap menghancurkan bangsa ini. Pendidikan pembauran sejak dini merupakan sebuah keniscayaan yang harus dilakukan demi masa depan bangsa yang baik.
Penulis: Roni PS
0 Komentar