Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget



Benarkah Kemiskinan Perempuan Turun Temurun?

GPPJEMBER.COM - Ada pendapat di masyarakat bahwa kemiskinan itu turun temurun. Jangan menikahi perempuan dari keluarga miskin nanti kamu ikut miskin. Ada lagi istilah kere munggah mbale, yang mengacu pada perempuan miskin yang tiba-tiba dikawini oleh laki-laki kaya lalu si perempuan itu kaget menjadi orang kaya baru dan bertingkah aneh-aneh atau congkak.

Kemiskinan bisa jadi seolah-olah diturunkan dari keluarga karena keluarga miskin tidak mempunyai modal, kurang jaringan, kurang pendidikan. Namun kondisi ini sebenarnya bisa dibongkar dengan adanya pendidikan. Saat ini sudah banyak berbagai beasiswa dan dukungan pemerintah maupun swasta untuk meningkatkan pendidikan anak dari keluarga miskin. Pendidikan dipercayai sebagai media untuk mengubah mindset, memperluas jaringan, meningkatkan modal serta bahkan mengubah nasib. Itulah kenapa para mahasiswa dan kelompok terdidik dianggap sebagai agent of change.

Akan halnya kemiskinan perempuan, tak selalu berasal dari keluarga asal. Banyak perempuan justru menjadi miskin setelah menikah. Seorang perempuan terdidik, bekerja dan mempunyai penghasilan yang bagus, ketika menikah suaminya memintanya untuk berhenti bekerja dan fokus mengurus rumah tangga. Sehingga perempuan tersebut tidak lagi mempunyai penghasilan sendiri yang bisa ia gunakan sesuka hatinya. Ia hanya mengelola keuangan/ harta suaminya. Dalam posisi ini perempuan berfungsi sebagai manajer keuangan yang harus tunduk pada suami pencari nafkah. Perempuan tidak mempunyai kemerdekaan penuh untuk menguasai uang/ harta. Dari sini bisa menjadi asal mula kemiskinan perempuan. (Sri Sulistiyani)

Posting Komentar

0 Komentar